
Vasan dikenal di negara asalnya sebagai seorang seniman yang menjadi "duri" bagi pemerintahan Thailand selama 2 dekade terakhir. Seperti juga rekannya di Indonesia, Vasan menzoroti perilaku korupsi para pejabat negaranya,penghasutan massa,serta berbagai kebatilan lainnya. Dengan terbuka Vassan mengkritik pemerintah,militer,pemuka agama Buddha dan budaya konsumtif Thailand yang merajalela dan desdruktif.
Hasratnya untuk melakukan tekanan pada perubahan berpuncak pada upayanya memasuki kancah politik nasional. Setelah mendirikan Artist Party (Partai Seniman) pada tahun 2004,Vasan mengajukan diri sebagai calon dalam pemilihan anggota parlemen pada 23 Desember 2007.


Seiring dengan waktu Vasan mulai melihat dunia lebih global.Vasan mulai mengerti akan hegemoni negara-negara adikuasa di luar batas negara mereka. Ia mengkritik pemerintahan Amerika Serikat yang dia anggap agresif dan dominan secara ideologi.Ia menyoroti impor kapitalisme dan nilai budaya Amerika ke Thailand yang ia anggap mengancam budaya bang

Maka dimulailah pengalaman yang nyata oleh Vasan di Irak. Pada Maret 2003 Vasan Sittiket berangkat ke Irak bersama delegasi resmi 13 orang yang terdiri dari politisi,akademisi,jurnalis dan LSM. Hasil dari perjalanan selama 8 hari (6-14 Maret 2003) inilah yang menjadi isi dari kumpulan besar karya seni dan dokumenter Planet Merah.
Planet Merah dan seri penutupnya: Perang Irak 5 tahun kemudian telah mengantarkan ekspresi seni Vasan Sittiket zang paripurna
Tidak ada komentar:
Posting Komentar