Rabu, 23 Juli 2008

Inu Kencana,Sang Calon Presiden 2009


Sebetulnya peristiwa yang satu saya alami di hari yang sama pada saat saya menghadiri peluncuran dan diskusi buku karya Denny Indrayana,tanggal 2 Juli 2008. Lalu aku menghadiri pameran buku di Istora Senayan Jakarta. Keliling-keliling melihat buku-buku yang dipamerkan,ternyata sesaat lagi akan diadakan launcing buku yang ditulis oleh seorang yang sudah sangat kita kenal karena berita-berita yang sensasional, Inu Kencana. Beliau memang populer sekitar 5 tahun belakangan ini karena begitu "lugas" membongkar dan membuka segala kebobrokan di institut di mana Inu juga mengajar dan menjadi dosen, yaitu Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN). Inu seolah menjadi satu-satunya "malaikat di sarang penyamun" dalam setiap kasus yang menimpa IPDN. Dari matinya beberapa praja,peredaran obat terlarang,sampai seks bebas di kampus.

Diawali pemutaran secara singkat film mengenai penyiksaan antar mahasiswa di kampus IPDN,dari awal saja sudah menarik minat siapapun untuk menghadiri acara ini. Judulnya saja cukup provokatif: "Inu Kencana For President". Wah...ternyata sekarang benar-benar demokratis.Siapapun berhak menyatakan keinginannya menjadi pemimpin di negeri ini,bahkan menjadi presiden sekalipun.Dan ternyata seorang Inu juga berminat atas jabatan itu. Apalagi ditambah judul kecil dibawahnya: "Siapapun Presidennya,yang Penting Inu Kencana". Cukup menarik dan sah-sah saja. Untuk soal popularitas, salah satu syarat terpenting di era pemilihan presiden secara langsung, Inu telah memilikinya.Syarat soal kejujuran - walaupun urusan hati sangat sukar mengukurnya - publik telah banyak mengikuti berita soal Inu dan bisa menilainya. Dan syarat soal keberanian - sangat penting di negeri yang banyak mafia ini - rasanya Inu cukup bisa diacungi jempol. Kabar terakhir Ini bahkan telah dipindahtugaskan keluar dari IPDN karena terlalu (lama) vokal.

Apapun kita harus hormati pilihan politik Inu. Beliau telah siap menjadi presiden pada pilpres mendatang.Baginya,"Semua orang yang waras pasti siap.Hanya saja, mereka malu mengakuinya,katanya tegas. Ceplas ceplos,berani,pantang menyerah,relijius,cepat bertindak,hidup sederhana,dan memberi keteladanan adalah citra yang melekat pada sosoknya. Namun untuk menjadi RI-1 begitu panjang jalan yang harus dilalui.Berliku dan terjal, dan terkadang berada di bibir jurang. Undang-undang masih mengharuskan calon presiden diusulkan oleh partai politik. Dan kemampuan Inu untuk mendekati parpol-parpol harus dilakukan Inu dari sekarang. Kalaupun ingin melalui jalur independen, begitu banyak lagi permainan politik yang bermain,dan memakan waktu lama,karena UU belum mengaturnya, atau mendesak Mahkamah Konstitusi secepatnya mengeluarkan keputusan soal calon independen ini.

Kita tunggu saja berita selanjutnya dari Inu Kencana mengenai "keberanian" beliau yang satu ini. Rasanya masyarakat oke-oke saja dihadapkan pada semakin bervariasinya calon-calon pemimpin kita. Selamat berjuang Inu Kencana. Kami menunggumu...!Eintracht_Frankfurt

Tidak ada komentar: