Rabu, 16 Juli 2008

Pemeran Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2007

Untuk ketujuh kalinya sejak tahun 2002,Kompas menyelenggarakan Pameran Ilustrasi Cerpen. Pameran ini berisi hasil-hasil karya berupa lukisan yang selalu menyertai dalam pemuatan cerita pendek (cerpen) harian Kompas Minggu. Secara awam memang tak terlihat kaitan antara isi cerpen dan makna lukisannya.Namun keduanya memang karya seni yang sangat sedap dipandang dan bagus untuk diapresiasi. Karya yang dihasilkan sebetulnya adalah karya yang benar-benar bebas.Redaksi Kompas sendiri hanya berpesan agar karya tidak "porno",karena karya itu untuk dimuat di koran umum,di tengah isi kepala para pembaca yang warna rambut boleh sama tapi isi di baliknya bisa sangat berbeda-beda.
Untuk tahun 2008, pameran berlangsung tanggal 26 Juni sampai ..... Juli dan tetap berlokasi di Bentara Budaya Jakarta (BBJ). Seperti biasa acara didahului oleh Pak Efix Mulyadi, pengelola BBJ, yang mengatakan bahwa selain di Jakarta, pameran ini akan berlanjut di dua kota lain, yaitu Bandung dan Surabaya. Sayangnya Pak Jacob Oetama,bos Kompas berhalangan hadir untuk membuka pameran ini. Adapun karya-karya yang dipajang adalah ilustrasi cerpen yang dimuat sepanjang tahun 2007.Sebanyak 40 pelukis yang karyanya menghiasi Kompas Minggu.

Pada hari pembukaan,tanggal 26, diadakan juga acara peluncuran buku Kumpulan Cerpen Pilihan Kompas 2006, Cinta di Atas Perahu Cadik. Sebanyak 12 penulis yang hasil karya terpilih sebagai yang terbaik menerima penghargaan dari harian Kompas diabadikan bersama dan cerpen mereka di bundel dalam satu buku. Beberapa nama sudah sangat dikenal, misalnya Djenar Maesa Ayu yang juga berprofesi sebagai pemain sinetron dan teater.


























Adapun 12 penulis itu beserta karyanya adalah:
-

-

-

-

-

-

-



Beberapa tokoh dan wajah terkenal tampak hadir dalam pembukaan pameran ini, seperti artis Rieke Dyah Pitaloka yang datang bersama suami, ahli pertelevisian Ishadi SK, dan beberapa nama lain. Rieke sendiri dengan guyon mengaku cukup kecewa karena cerpennya yang berjudul......tidak terpilih sebagai cerpen pilihan. Tak mengapalah, melihat si "Oneng" secara langsung saja kita juga sudah senang.


















Patut kita sanjung dan dukung atas konsistensi Kompas menyediakan ruang dan penghargaan bagi para penulis dan seniman di tanah air.Semoga apresiasi dari Kompas membuat para penulis dan seniman - apapun bidangnya - semakin terpacu untuk menghasilkan karya-karya yang lebih bagus lagi. Salut...!

Tidak ada komentar: